Kamis, 27 Juni 2013

Ini Adik atau Malah Fans BCS?


Heuheuheu gininih jadinya kalo punya pacar LDR, pagi-pagi Eyang cuman ditemenin tugas ama kopi doang, skip~. Eyang punya pikiran buat bikin posting nih... Mungkin dari judulnya udah kliatan aneh, tapi buat masyarakat Jogjajarta, Sleman dan Bantul khususnya pasti udah tau apa yang bakalan Eyang posting, simak dulu ya lik. Pastinya kalo kemaren udah pada nyimak galeri sepak bola Indonesia hari sabtu, yang memuat tentang PSS Sleman dan kedua suporter fanatiknya SLEMANIA dan BCSxPSS 1976, bakalan berdecak kagum sama loyalitas dan kekreatifan kedua suporter ini. Ternyata si hitam-hitam Curva Sud ini memiliki adik baru sekarang. Cukup kreatif dengan koreonya yang juga bisa dibilang lumayan. Iseng-iseng Eyang coba deh nonton langsung ke Bantul sama cari profil adik-adik kecil ini di internet, ternyata mereka juga keren dan berkelas loh. Tapi sayang, ternyata sodara muda dari selatan Jogja ini banyak copy pastenya loh. Anehnya lagi lik, sepertinya mereka bener bener copy paste tanpa tau makna bahasa dalam ber-Ultras dan ber-suporter, sepertinya loh~.

Logo CNF x 1967

Adik kecil dari bantul ini bikin suporter ala-ala ultras, namanya CNF x 1967 (Curva Nord Famiglia), ya mereka adalah kelompok suporter PERSIBA. Ada beberapa hal yang akan Eyang kritisi dari kelompok yang katanya ultras dari Bantul ini.

 

Pertama, dari segi nama

kalo kalian seorang yang tau bahasa italia, maka kalian mungkin udah jungkir balik 7 turunan liat namanya. Kata “famiglia” ini seharusnya diletakkan di awal dan atau ada terusan kata di belakangnya, contoh: “Famiglia Internisti Indonesia”. Kata “famiglia” itu artinya rumah tangga, jadinya tribun utara rumah tangga? Heuheuheu bukan kok, maksut mereka adalah keluarga tribun utara, yaampun imut banget yach. Terus soal penama’an yang kesannya memaksa, “x 1967” itu berkesan kalo CNF yang lahirnya 1967, bukan PERSIBA nya.  Apa mereka gak malu kalo ada anak Curva Nord Milan tau keberadaan mereka dan bertanya "Serius kalian berdiri tahun 1967?” ceritanya lain lagi kalo “x PERSIBA 1967”, mungkin mereka tau cuman bingung ntar dikira ikutan “x PSS” nya BCS.

 

Kedua, dari segi fisik/tampilan

Mereka juga pake baju hitam-hitam mirip BCSxPSS nya Sleman. Ultras itu ga harus hitam lik, mungkin kalau BCS Sleman pake putih-putih mungkin CNF pake putih juga kali ya, heuheuheu. Dari chants Eyang juga menemukan hal yang lucu. Mungkin bener kalo forza Slemannya BCS mirip dengan Curva Sud Milano, namun jika didengar lagi nada dan liriknya berbeda jauh. Chants ini ternyata juga di copy paste tetangga kecilnya dari bantul ini, lucunya chants ini cuma di ganti kata bantul dan nord, Eyang harus ketawa ngeliatnya cius, segitu ngefans nya kalian sama BCSxPSS? Hand banner punya BCS pun, ternyata juga mereka copy paste dan Eyang semakin ga abis pikir kok sampe segitunya. Juga kata “vinci per noi” juga di copy paste, memang dari sekian ribu kata-kata berbau Ultras, Itali dan sepak bola gag melintas di pikiran mereka? Logo mereka ada copy paste logo spiderblitz brand clothing di belakang orang mirip sasori di naruto loh heuheuheu. Mungkin karena tingkat usia anggotanya masih duduk di bangku SMP dan SMA sih.


Hand Banner di Maguwoharjo

 


Hand Banner di Sultan Agung

Ketiga, tentang ke Ultrasan
Mereka menyebut diri mereka sebagai ultras, tapi modern? Setau Eyang sih ultras itu malah 100% anti sama yang namanya moderenisasi. Kalo cuman masalah koreo dan red flare Eyang gag masalah, toh sudah dari dulu banyak suporter di Indonesia yang makek, tapi kalo copy paste semua apa itu yang disebut ultras? Ternyata copy paste BCS Sleman ini banyak sekali ga cuma ada di bantul. Itu berarti Sleman sudah mempunyai banyak fans ya di Indonesia. Mungkin maksut mereka itu ingin mencontoh semangat dan keberhasilan BCSxPSS, sayangnya mereka terburu bertindak tanpa belajar atau memahaminya terlebih dahulu.

CNF x 1967
BCSxPSS 1976
Kalo Eyang boleh  usul si CNF dkk ini kembali ke jalan yang bener aja, Eyang malah lebih salut ama Paserbumi yang masih tetap merah dan punya cara sendiri punya harga diri yang lebih dari sekedar copy paste. Bukan masksud Eyang nih mau ngadu domba suporter, tapi kedewasaan dan pemahaman itu perlu ga sekedar ultras ultrasan macam *thutt…* heuheuheu
Mungkin kalau agan-agan bacanya ada sekilas Eyang terlalu mengunggulkan BCS. Ya, Eyang emang seorang penghuni Curva Sud tetap di Sleman Maguoharjo., tapi Eyang nulisnya keadaan jujur wal afiat loh ini heuheuheu. Ingat Eyang gag menggurui, cuman sekedar mengingatkan sebelum terlambat deh J.


(Sumber: Kompasiana, pengalaman)

MPR ingin Menuju Pemilu yang Berkualitas


Rabu (26/6), Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) bekerjasama dengan Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY) untuk mengadakan seminar Empat Pilar Goes To Campus di Ruang Auditorium Kampus II, Gedung Thomas Aquinas UAJY. Seminar yang bertajuk “Menuju Pemilu Yang Berkualitas” tersebut dimulai pukul 10-14 WIB.
Seminar tersebut menghadirkan tiga pembicara dari berbagai kalangan. Diantaranya adalah Erik Satrya Wadhana dan Ir. H. M. LukmanEdy, M. Si, sebagai perwakilan DPR-RI, serta Dr. W. Riawan Tjandra, Dosen Fakultas Hukum dan Program Pascasarjana UAJY.
Tujuan diadakan seminar tersebut tidak lain untuk mensosialisasikan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan untuk langkah awal sosialisasi tersebut, MPR bekerjasama dengan kampus-kampus dari berbagai wilayah di Indonesia.
(oleh: Aan Zaenu)

Rabu, 26 Juni 2013

Topas Pamungkas dan Agung Suprayogi Merapat Ke PSS Sleman

Topas Pamungkas saat tengah bermain
di PSIM Jogja (dok:istimewa)

Kabarnya dua pemain andalan PSIM Jogja saat menghadapi kompetisi Liga Utama PT.LI yang baru saja usai yaitu Topas Pamungkas dan Agung Suprayogi dikabarkan akan merapat ke PSS Sleman. Kedua pemain andalan PSIM ini terlihat sudah bergabung dalam latihan di Stadion Maguwoharjo pada Senin (24/6) sore.
Bergabungnya Topas dan Agung ini diharapkan bisa mengisi kekurangan pemain PSS di posisi sayap dan striker. Menurut Pelatih PSS, Yusak Sutanto, kedua pemain tersebut masih akan dilihat lagi kualitasnya.
“Mereka baru bergabung latihan sore ini (kemarin sore –red), jadi saya belum bisa melihat kualitas mereka. Rabu nanti ada game untuk bisa melihat kualitas mereka secara mendalam,” ujar Yusak sebagaimana dikutip dari Kedaulatan Rakyat.
Meskipun akan bergabung dengan PSS untuk menyelesaikan kompetisi musim ini, Topas mengaku prioritas utamanya tetap di PSIM. Sehingga jika bergabung dengan PSS, maka seusai kompetisi Divisi Utama PT. LPIS, Topas akan kembali lagi ke PSIM. Meski demikian Topas mengaku siap memberikan yang terbaik untuk PSS.
(Sumber: Berita Jogja)

Kamis, 20 Juni 2013

Derita Pemain dari Liga Terjeger dan Terbaik di Indonesia

sumber foto : koranindonesia.com


“Kami akan terus di sini sampai hak kami dibayar. Kami akan tinggal di kawasan Senayan. Yang terpenting hak kami dibayar. Karena keluarga menunggu kami. Kami hanya minta hak kami untuk menghidupi keluarga kami,”
Hari-hari belakangan ini kita dibuat terenyuh dengan kisah sebelas pemain PSMS mendatangi Kantor PSSI di Senayan, Jakarta. Mereka mengadukan nasibnya 10 bulan belum mendapatkan gaji dari PSMS Medan,. Seperti yang diberitakan Kondisi mereka pun kian parah berada di Jakarta. Tak punya uang untuk kembali ke Medan, mereka pun tidur di depan Kantor PSSI hingga Rabu (19/6/2013) malam
Akhirnya menurut pemberitaan hari ini mendapat simpati juga dari Menpora Roy Suryo yang merasa mirirs melihat nasib yang dihadapai para pemain PSMS medan itu“Kasihan melihatnya. Saya tidak mau melihat mereka tidur di depan Kantor PSSI. Ini harus dicari solusinya,” kata Menpora usai menyaksikan tim Indonesia melawan Jakarta All Star, Rabu (19/6/2013) malam.
“Sebenarnya ini bukan tanggung jawab PSSI, tapi klub yang bersangkutan. PSMS harus membayar gaji mereka secepatnya. PSSI menyelesaikan kejadian ini,” sambung Roy Suryo.
Tapi kalau kita kaitkan dengan apa yang dulu pernah diutarakan Menpora Roy Suryo yang “maaf” agak bertentangan dengan apa yang disebutkan diatas,
“Pemerintah mengizinkan ISL berjalan karena ada janji untuk menyelesaikan tunggakan gaji. Tapi, sekarang kami belum bisa melakukannya. Kalau itu bisa dijalankan (IPL) saya bisa saja membubarkan liga yang dianggap tidak prosedural,” kata Roy.
Dimana sebelumnya pada waktu itu malah Menpora Roy Suryo mengancam akan membubarkan ISL setelah diketahui masih ada pemain yang ditunggak gajinya. pembubaran ISL bisa saja dilakukan apabila kompetisi Indonesia Premier League (IPL) sudah berjalan pada 10 Februari pada waktu itu.
Dan hebatnya pada saat itu petinggi ISL berkelit dengan mengatakan bahwa PT Liga Indonesia (LI) merasa, keberadaan Indonesia Super League (ISL) dilindungi oleh surat perjanjian tertulis yang dikeluarkan awal Januari silam. Yaitu antara LI dengan Menpora saat masih dipimpin Pejabat Sementara Agung Laksono.
Hal itu diungkapkan Sekretaris LI, Tigor Shalom Boboy yang menjelaskan, surat perjanjian 5 Januari itu dibuat sebagai bentuk keluarnya izin kompetisi ISL. Salah satu poin yang tertulis saat itu adalah ISL tetap bergulir. Dengan syarat segera menyelesaikan tunggakan gaji kepada para pemain. Dan yang menarik seperti diungkapkan Tigor tidak ada poin yang menyebutkan kompetisi ISL bisa bergulir asal melunasi gaji pemain“Melainkan melalui proses yang durasinya antara enam sampai 24 bulan,” jelas Tigor, Selasa (5/2).
Dan sempat juga diungkapkan pada saat itu, bahwa proses itu sudah dijalankan. LI sudah memberikan dana talangan kepada PSPS Pekanbaru, PSMS Medan, Persiwa Wamena, PSAP Sigli, dan Deltras Sidoarjo. Masing-masing klub mendapat bantuan sekitar Rp 300 juta. Tigor mengakui, jumlah itu memang belum cukup bagi klub untuk melunasi gaji pemain. Dan itulah yang diajadikan bukti bahwa PT. LI sudah menjalani komitmen menyelesaikan masalah.
Jadi dengan kejadian ini sudah selayaknya juga menjadi tanggung jawab menpora karena sangat jelas sekali persoalan ini sudah diketahui dari awal oleh menpora sehingga keluar izin penyelengaraan kompetisi liga ISL ini. Kalau kita mengacu dengan apa yang pernah diutarakannya dulu di link ini  isl-dilindungi-surat-perjanjian-dengan-menpora-lama
Menarik untuk kita tunggu dalam beberapa hari kedepan apa tangapan PSSI dan Menpora berikutnya dalam menyelesaikan persoalan seperti ini, termasuk janji menpora saat menemui pemain PSMS itu yang berjanji akan memberikan jalan yang terbaik untuk mereka.
Kembali satu harapan dari kita semua semoga persoalan ini cepat diselesaikan sehinga persoalan yang dihadapi para pemain PSMS bisa teratasi,  seperti ungkapan kekecewaan yang disampaikan salah satu pemain itu Susanto yang mengungkapkan kekecewaanya terhadap pengurus PSMS yang seperti lepas tangan terhadap mereka.“Pengurus kayaknya tak mau tahu mas, tak ada niatan baik. Kemarin dia (Ketum PSMS) dateng ke kongres tapi giliran dipanggil PSSI dia tidak dateng.”
(sumber: Hari)

Rabu, 19 Juni 2013

Antara Usaha dan Doa

             

             Selain karena Imel kakak kandung Bari yang melahirkan sepasang bayi kembar, tak ada yang membuat Bari bahagia selain 5 hari lagi dia akan menjadi suami Keke, gadis yang sudah dipacarinya selama satu tahun ini. Bukan apa yang membuatnya begitu bangga dan bahagia, mengingat segala perjuangan yang telah dia tempuh untuk mendapatkan hati seorang anak tunggal dari juragan toko meubel itu. Apa lagi ayah Keke adalah seorang pengusaha bergelar Haji yang terpandang dan dihormati di desanya. Selain karena setatus sosial yang bagai bumi dan langit, Bari yang hanya lulusan D3 Teknik Informatika itu harus bersaing dengan banyak pemuda yang lebih tampan dan mapan. Namun dengan tekatnya yang bulat dan cintanya terhadap Keke, perlahan tapi pasti Bari dapat menggugurkan asa para pesaingnya. Bahkan kini dia mulai bisa mengembangkan usahanya dengan pesat, kini Bari sudah punya ruko sendiri dan memiliki beberapa pegawai. Keke yang telah melihat ketulusan dan perjuangan Bari untuk merebut hatinya pun akhirnya takluk juga. Namun perjuangan Bari belum selesai, masih ada ladang ranjau yang harus di lalui Bari, ialah Haji Hambadli ayah Keke. Selain karena titelnya yang sebagai haji dan orang terpandang di desa itu, Haji Hambadli sangatlah berharap putri semata wayangnya mendapatkan seorang lelaki yang bisa menjadi pelindung sekaligus imam baginya. Haji Hambadli tak luput menyaksikan sendiri perjuangan Bari untuk mendapatkan Keke, namun ada ganjalan dalam pikiran haji Hambadli, di matanya Bari belum bisa menjadi imam yang baik untuk keluarganya kelak. Selain karena Hambadli adalh orang yang kolot soal agama, bari sendirilah yang telah menempelkan bom waktu pada dirinya sendiri, Bari terlalu jaim dengan membuat pencitraan berlebih sebagai pemuda alim di depan calon mertuanya.
                Hingga Bari harus melakukan berbagai macam tes dari Hambadli, seperti anak SD yang ingin naik kelas. Akhirnya dapat pula Bari melakukan segala macam tes yang telah diberikan haji Hambadli, yang berarti  lampu hijau untuk Bari. Tiga bulan berselang haji Hambadli meninggal dunia, sehabis memimpin sholat subuh haji Hambadli menghembuskan nafas terahirnya dengan mudah. Kata orang dahulu, orang yang mati dalam keadaan demikian, adalah orang yang dalam semasa hidupnya bertindak dalam jalan yang benar. Makin besarlah cinta Keke kepada Bari, karena merasa hanya Bari lah yang bisa melindunginya sekarang. Hingga akhirnya, ditentukanlah lima hari lagi sebagai hari pernikahan mereka. Dalam adat didesa tersebut saat acara pernikahan haruslah ada seorang penceramah dan pendoa sebagai syarat. Di desa itu ada seseorang yang selalu bahkan pasti diserahi mandat tersebut, adalah mbah Diran tetua kampung yang selalu dan satu-satunya yang bisa melakukannya. Namun Bari kurang suka dengan orang tua itu, baginya mbah Diran adalah orang yang menghancurkan semangat beribadah para kawula penduduk desa. Banyak warga yang selalu mengeluh bila mbah Diran mengimami sholat berjamaah di masjid, hal itu adalah karena Mbah Diran selalu memakai ayat dan surat yang panjang dalam sholatnya. Begitu pula saat ceramah, bisa-bisa membuat para jamaah meringis karena keram. Hal lain yang membuat Bari tidak begitu menyukai Mbah Diran adalah ketika Mbah Diran memimpin tahlilan bersama di masjid, Mbah Diran selalu membacanya dengan lafal yang meliuk-liuk bagai gitar spanyol, yang tidaklah mudah ditiru para jamaah.
                Sebetulnya banyak warga desa yang tidak menyukai tingkah Mbah Diran, namun jika ada yang berani tidak melibatkan Mbah Diran dalam hal-hal penting di kampung, maka maka Mbah Diran akan ngambek seperti anak kecil dengan cara mengucilkan diri. Jika malam ini ada acara penting di desa dan Mbah Drian tidak dilibatkan, maka esok subuh Mbah Diran akan tidak muncul di masjid. Bahkan dzuhur, ashar, magrib hingga isya’, Mbah Diran tidak akan memunculkan batang hidungnya. Jika sudah begitu warga desa akan dibuat geger dan segera mencari sumber penyebabnya, memarahi sang kreator, kemudian berbondong-bondong menuju rumah Mbah Diran untuk meminta maaf, maka keesokan harinya Mbah Diran pasti sudah muncul lagi di masjid. Itulah yang membuat Bari kurang suka terhadap sesepuh desa itu, dalam hatinya dia bersikeras ingin menghilangkan tradisi ngambek-mengambek ini. “Aku harus memberi pelajarn buat si tua itu” pikirnya, Bari ingin agar warga desa tidak takluk dengan ngambeknya Mbah Diran itu. Sampai tiga hari sebelum acara pernikahannya, Bari menemukan ide untuk membuat Mbah Diran jera, idenya tersebut disampaikan pada calon istrinya. Keke hanya bisa mengangguk dan berpesan supaya Bari berhati-hati “Hati-hati ntar kualat lo mas”, Bari hanya menyeringai tak jelas. Ketika dia akan keluar dari rumah Keke, terdengar suara pengumuman dari speaker masjid, dikabarkan kalau Mbah Diran meninggal ketika memimpin sholat magrib berjamaah, Mbah Diran meninggal dengan cara yang sama dengan Haji Hambadli ayah Keke. Malang bagi Bari yang harus menunda pernikahannya dengan Keke, karena menurut tradisi di desa, sebelum 100 hari meninggalnya sesepuh desa, maka tidak boleh ada segala macam pesta, dan desa itu kini kehilangan sosok Mbah Diran dan segala keunikannya. Sekarang bila ada acara pernikahan, tahlilan, dan lain-lain harus mendatangkan ustad dari desa lain, karena Mbah Diran adalah generasi terahir di desa itu.

(kutip: Kisah Pengantin)

Selasa, 18 Juni 2013

KPK Ikutan Memantau Penanganan Persiba??


                  JOGJA – Upaya Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIJ mengusut dugaan penyimpangan hibah Persiba Bantul tak luput dari perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diam-diam, lembaga antirasuah pimpinan Abraham Samad itu selalu memantau penanganan kasus tersebut. Apalagi, kasus itu diduga kuat bakal menyeret sejumlah oknum pejabat daerah setempat. “Kami selalu memantau perkembangannya dan ber koordinasi,” kata Ketua KPK Abraham Samad di sela-sela acara Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas Penegak Hukum dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi di Hotel Quality Jogja kemarin (17/6).

Abraham menambahkan pantauan yang dilakukan KPK kepada kejaksaan merupakan bagian dari supervisi. Dalam pantauan itu, KPK memberikan masukan dan back up penyidik yang menangani kasus tersebut. “Kalau ada kendala, kami memberikan solusi,” tambah Samad. Tak hanya kepada kejaksaan, supervisi juga dilakukan kepada Polda DIJ. Tujuannya agar penyidik Polri dapat menjalankan tugasnya sehingga kasus cepat tuntas dan dapat segera di limpah kan ke pengadilan. “Penyidik KPK hanya 50 orang sehingga tidak mungkin dapat menangani kasus korupsi dari Sabang hingga Merauke. Karena itu, kami juga lakukan supervisi kepada kepolisi an dan kejaksaan,” tandas Abraham.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi dan pandangan mengenai problem dalam suatu kasus. Sebab, kerap ditemui antar aparat penegak hukum beda pandangan ketika melihat suatu masalah korupsi. “Jika antara penyidik KPK, kejaksaan, dan polisi satu pandangan, tentu akan mempermudah penanganan suatu masalah korupsi,” tandasnya. Wakil Jaksa Agung Darmono mengatakan kejaksaan tetap berkomitmen memberantas korupsi di DIJ. Komitmen itu dibuktikan dengan menangani berbagai masalah korupsi, baik yang melibatkan pejabat, pengusaha hingga warga sipil. “Sepanjang ada alat bukti yang kuat, tentu kami usut,” kata Darmono.

(sumber: Radarjogja 18/06/13)

Demo BBM di Yogya, Pengunjuk Rasa Membajak Truk dan Pukuli Pengguna Jalan

Sumber: KOMPAS.com/Yustinus wijaya kusuma

YOGYAKARTA,- Massa aksi dari Gerakan Rakyat Tolak Kenaikan Harga BBM hari ini menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan UIN Yogyakarta. Aksi mahasiswa tergolong nekad dengan 'membajak' truk yang sedang melintas, untuk dinaiki dan digunakan untuk panggung melakukan orasi. Truk berplat nomor K 1916 CB dihentikan massa, dan dipaksa masuk ke dalam lingkaran massa, setelah dilakukan diskusi singkat dengan pengemudinya. Sang sopir truk pun menuruti, dan hanya menggaruk-garuk kepala sambil tersenyum melihat massa aksi yang meminjam paksa truknya selama sekitar 15 menit. Polisi pun terlihat membiarkannya, yang bukan pertama kalinya terjadi. Bahkan pada sore harinya (sekitar pukul 16.00 WIB) terjadi insiden pemukulan terhadap pengguna jalan. 

Adalah Angga, (24) pengendara sepeda motor Yamaha Vixion AB 2729 WB yang menjadi korban pemukulan beberapa oknum mahasiswa. Hal ini terjadi akibat kesalah pahaman dan sempat saling lirik disertai ucapan, Angga pun langsung dikejar sejumlah massa dengan menarik tas punggung yang dibawanya. Korban pun terjatuh hingga bersama sepeda motornya kemudian menjadi bulan-bulanan puluhan mahasiswa lainnya.

Sebelumnya, sejak pukul 15.30 Wib ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Front Aksi Mahasiswa Jogjakarta (FAMJ) sudah melakukan aksi blokir jalan dengan cara berdiri melingkar di pertigaan jalan Jogja-Solo, tepatnya depan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Akibat pemblokiran itu, arus lalu lintas arah Solo menuju kota Yogyakarta, atau sebaliknya mengalami kemacetan panjang.

Salah seorang pengguna jalan, S (46) warga Kalasan mengungkapkan, meski dirinya juga menolak kenaikan harga BBM, namun dia menyayangkan aksi demo mahasiswa memblokir jalan. "Jika memang berjuang untuk masyarakat kecil, ya tolong jangan menyusahkan warga dengan menutup jalan. Kalau seperti ini kan masyarakat juga yang susah," tandasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, gelombang aksi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM terus terjadi sejak empat hari dimulai tanggal 14 Juni 2013 terus terjadi di Yogyakarta. Para mahasiswa berjanji setiap hari akan terus melakukan aksi turun kejalan sampai pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM.

Sabtu, 15 Juni 2013

Definisi Suporter Pada Umumnya

       
Indonesian Supporter

       Suporter sepakbola masih sering menjadi tema sentral pembahasan dan diskusi khalayak, kehadirannya terkadang menyelinap diantara tema - tema penting dan panas lainnya. Terlebih apabila ada peristiwa penting dalam pertandingan sepakbola, atau ada hal yang khusus terkait dengan ulah para supporter sepakbola pendukung sebuah kesebelasan. 

      Suporter berasal dari akar kata suporter , dari kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris to support dengan akhiran (suffict) er.To support mempunyai arti mendukung, sedangkan untuk akhiran er menunjukkan pelaku. Kalau ditarik maknanya maka suporter berarti sebagai orang yang memberikan dukungan atau suport tertentu pada ikhwal tertentu pula. Suporter bersifat aktif, memberi dukungan dengan dilandasi oleh perasaan cinta dan fanatisme tertentu.

         Istilah supporter cukup dekat kekerabatanya dengan kata penonton, namun istilah penonton maknanya akan lebih luas daripada suporter, artinya setiap suporter mestinya seorang penonton, sebaliknya tidak semua penonton itu adalah suporter. Masyarakat umum kadang memakai kedua istilah ini bertukar-tukar, karena agak susah membedakannya untuk menyebut obyek yang sama dengan pilihan dua kata: suporter dan penonton.

            Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga yang sangat membutuhkan keberadaan supporter ini, ada multi fungsi keberadaannya. Untuk menyebut suporter sepakbola dibelahan dunia ini seperti tifosi dari Italia, torsedor dari Amerika Latin, hooligans untuk suporter tim Nasional Inggris, dll. Ditingkatan klub-klub liga Indonesia juga dikenal sebutan untuk supporter beberapa klub tersebut, seperto LA Mania (Persela Lamongan), Aremania (Arema Malang), Bonek (Persebaya Surabaya), Jakmania (Persija Jakarta), Slemania (PSS Sleman) dll.

       Kehadiran suporter bagi tim sepakbola tentu sangat diharapkan karena olahraga ini sudah bukan sekedar olahraga dengan tujuan sempit menjaga kesehatan, dll, namun sudah berkembang menjadi sebuah bisnis dan industri. Kehadiran suporter akan membawa semangat tersendiri bagi para pemain, karena segala teknik, ketrampilan, kecepatan, kemahiran, dan seni bermain bola akan bisa dinikmati oleh orang lain. Cinta, sayang, perhatian, dukungan tentu dinantikan oleh sang pemain dari para suporternya.

          Suporter atau penonton ketika mendukung, menonton, dan menikmati sebuah pertandingan sepakbola tentunya berharap mendapatkan hiburan olahraga yang memadai dan segar. Dengan segenap pengorbanan berupa biaya tiket, parkir, transport, konsumsi, dll yang dikeluarkan dari kocek seorang suporter tentu berharap mendapat imbalan berupa suguhan pertandingan yang dapat merefresh fikiran dari kepenatan, stress, dll. Jelaslah bahwa ada hubungan saling membutuhkan antara pemain klub/ tim sepakbola dan para suporternya, yang lebih penting lagi adalah ada jalinan kasih sayang, cinta, kebangaan diantara mereka terhadap nama dari tim kesayangan tersebut.

PSS Sleman

PSS Sleman
Perserikatan Sepak bola Sleman (biasa disingkat: PSS) merupakan sebuah tim sepak bola yang berbasis di Kabupaten SlemanDaerah Istimewa YogyakartaIndonesia. Tim yang didirikan pada 20 Mei 1976 ini merupakan salah satu tim sepak bola yang disegani di Indonesia dan memiliki julukan sebagai tim Super Elang Jawa atau Super Elja. Tim ini juga sering disebut dengan julukan Laskar Sembada. Mereka bermain diDivisi Utama dalam sebuah kompetisi sepak bola IndonesiaLiga Indonesia. Prestasi tertingginya dalam kompetisi Liga Indonesia adalah dua tahun berturut-turut menempati empat besar pada Divisi Utama Liga Indonesia 2003 dan Divisi Utama Liga Indonesia 2004. Stadion utama mereka adalahStadion Maguwoharjo, dan menggunakan Stadion Tridadi sebagai stadion kedua.



lahir pada Kamis Kliwon tanggal 20 Mei 1976 semasa periode kepemimpinan Bupati Drs. KRT. Suyoto Projosuyoto. Lima tokoh yang membidani kelahiran PSS adalah H. Suryo Saryono, Sugiarto SY, Subardi, Sudarsono KH, dan Hartadi. PSS didirikan pada awalnya hanya mereka senang dengan sepak bola. Dengan sepak bola mereka yakin akan menambah teman, meningkatkan persaudaraan dan tentu saja dengan sendirinya meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Sleman. Lahirnya PSS dilatarbelakangi bahwa pada waktu itu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baru ada dua perserikatan yaitu PSIM Yogyakarta dan Persiba Bantul. Waktu berdirinya PSS hampir bersamaan dengan saat berdirinya Persikup Kulon Progo dan Persig Gunungkidul. Saat itu, selain di Kota Yogyakarta, potensi sepak bola di empat daerah kabupaten tidak terpantau dan kurang terkelola dengan baik. Padahal beberapa daerah diKabupaten Sleman, seperti Prambanan, Sleman dan Kalasan.
Keinginan masyarakat yang kuat di Kabupaten Sleman untuk memiliki perserikatan klub sepak bola akhirnya mulai terwujud dengan adanya informasi yang disampaikan oleh Komda PSSI DIY pada waktu itu (Prof. Dr. Sardjono) yang menyatakan bahwa syarat untuk membentuk perserikatan sepak bola minimal harus ada lima klub. Di Kabupaten Sleman pada waktu itu sudah ada lima klub yaitu PS Mlati, AMS Seyegan, PSK Kalasan, Godean Putra dan PSKS Sleman. Akhirnya, tepat pada tanggal 20 Mei 1976, PSS dibentuk dengan Ketua Umum Gafar Anwar (seorang polisi).
Setelah Gafar Anwar meninggal, posisi Ketua Umum PSS digantikan Oleh Drs. Suyadi sampai dengan 1983. Periode 1983-1985, PSS dipimpin oleh Drs. R. Subardi Pd (Drs. KRT. Sosro Hadiningrat). Periode 1986-1989, PSS dipimpin oleh Letkol Infanteri Suhartono. Karena ada perubahan masa bakti/periodisasi dalam memimpin klub perserikatan yang dilakukan oleh PSSI menjadi empat tahunan maka di tengah perjalanan periode Letkol Infanteri Suhartono tepatnya tahun 1987, Letkol Infanteri Suhartono masih dipilih lagi sebagai Ketua Umum PSS untuk masa jabatan 1987-1991. Kemudian pada periode 1991-1995, PSS dipimpin oleh H. RM. Tirun Marwito, S.H. Mulai periode 1996-2000, PSS dipimpin langsung oleh bupati, pada waktu itu Drs. H. Arifin Ilyas. Selanjutnya tahun 2000-2004, PSS dipimpin oleh Bupati Drs. H. Ibnu Subiyanto, Akt. Jabatan Drs. H. Ibnu Subiyanto, Akt dalam memimpin PSS yang berarkhir pada tahun 2004 diperpanjang mulai 2005, banyak nama yang membesarkan PSS, di antaranya Sudarsono KH, H. Sukidi Cakrasuwignya, Suparlan, H. Subardi, S.H., Hendricus Mulyono, Drs. H. Arifin Ilyas, Drs. H. Ibnu Subiyanto, Akt dll.
Saat ini PSS memutuskan menggunakan nama Persatuan Sepak bola Sleman dalam profil timnya berkaitan dengan pajak sponsorship. Nama persatuan hanya dipakai dalam media massa dan komunikasi bisnis saja. Sedangkan nama perserikatan tetap dalam sejarah pendirian. Nama perserikatan tidak diperbolehkan dalam segmen bisnis modern dalam penerimaan sponsorship.
Untuk memenuhi aspek legal dalam mengikuti kompetisi profesional, maka mulai musim 2011/2012 dibentuklah PT. Putra Sleman Sembada (PT. PSS). PT. PSS didirikan dengan akta notaris no. 78 tanggal 26 April 2012 untuk menaungi PSS. Struktur organisasi PT. PSS terdiri dari satu Komisaris Utama, tiga Komisaris, satu Direktur Utama/CEO dan empat Direktur yakni Direktur Teknik, Direktur Pemasaran, Direktur Keuangan, dan Direktur Umum. Komisaris Utama dipegang oleh Bambang Sukmonohadi. Komisaris dipegang oleh Mujiman, H. Giyanto, H. Sudibyo. Jajaran direksi dipegang masing-masing Direktur Utama H. Suparjiono, Direktur Teknik Yoni Arseto, Direktur Pemasaran Soekeno, Direktur Keuangan Djaka Waluya, S.E., Direktur Umum Indriyanto Eko Saputro.
PSS beraksi pertama kalinya dalam sebuah turnamen yang digelar di Stadion Kridosono, Yogyakarta. Turnamen kecil dengan peserta dari empat kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang digunakan sebagai ajang seleksi tim Pra PON DIY pada tahun 1976 ini merupakan debut resmi PSS. Dari turnamen ini, akan diambil beberapa pemain yang kemudian akan dijadikan pemain tambahan bagi tim PSIM yang menjadi kekuatan tim inti Pra PON DIY saat itu. PSS berhasil mengalahkan Persig Gunungkidul 1-0 pada tanggal 10 Agustus 1976, sebelum akhirnya kalah dariPersiba Bantul 0-2 dalam pertandingan final.
Tiga tahun pertama PSS baru mengadakan kegiatan yang lebih bersifat intern, misalnya mengadakan kompetisi antar klub anggota PSS. Kompetisi ini sebagai media publikasi PSS dan dalam rangka memasyarakatkan olah raga sepak bola di wilayah Kabupaten Sleman. Lambat laun jumlah klub yang menjadi anggota PSS semakin banyak. Tahun demi tahun berikutnya dilalui dengan peningkatan-peningkatan, dengan mengikuti pertandingan di tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tiga tahun setelah PSS dibentuk, PSS memulai perjuangan dalam kompetisi Divisi II PSSI pada tahun 1979 dengan lawan tim-tim sepak bola yaitu Persiba Bantul, Persig Gunungkidul, dan Persikup Kulon Progo untuk tim yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang pada waktu itu memiliki lima perserikatan. Setelah lolos babak penyisihan PSS langsung masuk divisi IIA bersama dengan tim perserikatan-perserikatan sepak bola dari Provinsi Jawa Tengah yang lolos babak penyisihan seperti PSIR Rembang, Persijap Jepara, dan Persibat Batang (menjadi satu rayon) sehingga perserikatan manapun yang lolos di DIY harus bergabung dulu dengan Provinsi Jawa Tengah melakukan kompetisi.
Pelan namun pasti, PSS mencoba menapak kompetisi nasional melalui pemain-pemain yang dibina di kompetisi internal secara kontinyu. PSS, sadar atau tidak, sebenarnya telah membangun sebuah kultur sepak bolanya melalui kompetisi lokal yang rutin, disiplin dan bergairah. Berdiri tahun 1976, PSS termasuk perserikatan yang muda jika dibandingkan dengan PSIM Yogyakarta,Persis Solo, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, PSMS Medan, Persija dan lainnya.
Namun, meski muda, PSS mampu membangun kompetisi sepak bola secara disiplin, rutin dan ketat sejak pertengahan tahun 1980-an. Kompetisi itu tak bernah terhenti sampai saat ini. Sebuah konsistensi yang luar biasa. Apalagi, kompetisi yang dijalankan melibatkan semua divisi, baik Divisi Utama, Divisi I maupun Divisi II. Bahkan, pernah PSS juga menggelar kompetisi Divisi IIA.
Maka, tak pelak lagi, PSS kemudian memiliki sebuah kultur sepak bola yang baik. Minimal, di Kabupaten Sleman telah terbangun sebuah tradisi sepak bola yang meluas dan mengakar dari segala kelas. Pada gilirannya, tak menutup kemungkinan jika suatu saat PSS mampu menyuguhkan permainan fenomenal dan khas.
Ini prestasi luar biasa bagi sebuah kota kecil yang berada di bawah bayang-bayang Yogyakarta ini. Di Kabupaten Sleman tak ada sponsor besar, atau perusahaan-perusahaan raksasa yang bisa dimanfaatkan donasinya untuk mengembangkan sepak bola. Kompetisi itu lebih berawal dari kecintaan sepak bola, tekad, hasrat, motivasi dan kemauan yang tinggi. Semangat seluruh unsur yaitu penonton, pemain, pelatih, pengurus dan pembina terlihat begitu tinggi.
PSS pernah dipuji oleh ketua umum PSSI, Kardono sebagai tim perserikatan yang memiliki kompetisi internal terbaik di Indonesia. Tak kurang 60 tim amatir secara rutin bertarung dalam tiga divisi dalam kompetisi PSS. Klub-klub asal Kabupaten Sleman pun merajai berbagai turnamen tarkam, dan PSS tak pernah kekurangan stok pemain.
Sejak tahun 1987, PSS mulai menargetkan agar dapat berlaga ke pentas sepak bola nasional dengan promosi ke Divisi Satu. Namun seringkali usaha PSS kandas saat mengikuti kompetisi penyisihan Divisi IIA zona Jateng DIY. Keberhasilan PSIR Rembang dan Persiku Kudus promosi ke Divisi Satu, dan bahkan ke Divisi Utama Liga Indonesia saat Liga Indonesia mulai bergulir memuluskan langkah PSS untuk merajai Divisi IIA Jateng DIY bersama Persijap Jepara, dan berlaga di pentas Divisi II Nasional.
Namun, usaha PSS untuk promosi ke Divisi Satu Liga Indonesia pada Liga Indonesia 1994/1995 gagal sampai kemudian baru Liga Indonesia tahun 1995/1996, PSS meraih juara kompetisi Divisi Dua Liga Indonesia untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Lewat pertarungan ketat, PSS berhasil mengalahkan Aceh Putra dan meraih tiket promosi dengan pelatih Suwarno.
Selama berada di Divisi II PSS tidak pernah mendapatkan sumber pendanaan dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Tidak ada sponsor dari manapun, sumber pendanaan PSS pada waktu itu berasal dari kontribusi pribadi masyarakat Kabupaten Sleman yang gila bola. Rumah Sudarsono KH di Rogoyudan, Jalan Magelang berfungsi sebagai kantor PSS, di mana di tempat ini diadakan rapat dan berkumpulnya para pemain sepak bola menjelang dan sesudah pertandingan. Kemudian PSS mengikuti kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia selama empat tahun mulai musim kompetisi 1996/1997 sampai musim kompetisi 1999/2000.

Perjalanan PSS yang membanggakan itu bukan hal yang mudah. Meski lambat, perjalanan itu terlihat mantap dan meyakinkan. Sebelumnya, pada kompetisi tahun 1990-an, PSS masih berada di Divisi II. Tapi, secara perlahan PSS bergerak dengan mantap. Pada kompetisi tahun 1995/1996, tim ini berhasil masuk Divisi Satu Liga Indonesia, setelah melewati perjuangan berat di kompetisi-kompetisi sebelumnya. Dengan kata lain, PSS mengorbit di Divisi Utama Liga Indonesia bukan karena karbitan. Ia melewatinya dengan proses panjang.

Meski belum optimal, PSS akhirnya menuai hasil dari tradisi sepak bola mereka. Setidaknya, PSS sudah melahirkan pemain nasional Seto Nurdiantoro. Sebuah prestasi langka bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terakhir, pemain nasional dari Daerah Istimewa Yogyakarta adalah kiper Siswadi Gancis. Itupun ia menjadi cadangan Hermansyah. Dengan memiliki tradisi sepak bola yang mantap dan mapan, tak menutup kemungkinan jika PSS akan memiliki kualitas sepak bola yang tinggi. Sejak kiprahnya di Divisi Utama Liga Indonesia, PSS telah mengantarkan Seto Nurdiantoro, Anton Hermawan, Mauly Lessy, Anang Hadi, dan Fachrudin Aryanto untuk mengenakan kostum Tim nasional sepak bola Indonesia.

sumber: id.wikipedia.org/

Jadwal PSS Sleman 2013


foto:dok @PSS_official1

Berikut jadwal main PSS Sleman dalam mengarungi kompetisi Divisi utama LPIS 2013

Jadwal PSS Sleman 2013 PUTARAN I

1. Minggu,14 April    PSS vs Persebangga
2. Rabu,24 April       PSS vs Persewon
3. Minggu,28 April    PSS vs PPSM
4. Rabu, 1 Mei          Persemalra vs PSS
5. Minggu, 5 Mei       Persifa vs PSS
6. Minggu,12 Mei      PSS vs Persinga Nganjuk
7. Minggu,19 Mei      PSBI vs PSS
8. Rabu,22 Mei         Persekap Pasuruan  vs PSS
9. Rabu,5 Juni          PSS vs Persires
9. Minggu,9 Juni       PSS vs Persis


Jadwal PSS Sleman 2013 PUTARAN II


1. Minggu,16 Juni   Persibangga vs PSS
2Rabu,26 Juni      Persewon vs PSS
3. Selasa,2 Juli       PSS vs Persemalra
4. Sabtu,6 Juli         PSS vs Persifa
5. Minggu,18 Ags   Perenga vs PSS
6. Minggu,25 Ags   PSBI vs PSS
7. Kamis,29 Ags    PSS vs Persekap 
8. Rabu,11 Sept     Persires vs PSS

9. Minggu,15 Sept  Persis vs PSS

Jumat, 14 Juni 2013

Brigata Curva SUD: "the true loyal"


Pernah mendengar nama PSS Sleman ? Salah satu klub sepakbola profesional yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan lebih tepatnya berada di Kabupaten Sleman. Klub yang berjuluk ‘Elang Jawa’ ini berdiri tahun 1976 dan identik dengan binaan para pemuda asli Sleman. Meskipun begitu, klub ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Klub ini memiliki berbagai prestasi diantaranya menempati ‘BIG FOUR’ pada dua musim berturut-turut yaitu pada divisi utama 2003 dan divisi utama 2004. Saat itu divisi utama adalah kasta tertinggi di persepakbolaan Indonesia sebelum bertransformasi menjadi Indonesia Super League pada tahun 2008. Selain itu PSS Sleman juga pernah merangsek ke semifinal Piala Indonesia pada tahun 2005. tetapi sayangnya pada musim 2006 gempa bumi melanda Yogyakarta sehingga terpaksa PSS Sleman tidak melanjutkan kompetisi dan akhirnya berada di kasta kedua sampai saat ini.
Tetapi walaupun berada di kasta kedua jangan remehkan klub ini. Perlahan-lahan klub ini mulai bangkit bahkan bisa dikatakan sebagai klub profesional dan mandiri. PSS Sleman juga memiliki sederet pemain bintang musim ini seperti Noh Alam Shah dan “the rising star” Moeniga. Namun selain usaha dari management peran suporter setia PSS Sleman sangat berperan penting. PSS Sleman memiliki dua suporter selain memiliki Slemania yang notabenya suporter terbaik Indonesia versi ANTV Sepakbola Award 2004. PSS Sleman memiliki satu kelompok suporter lagi yang terkenal sangat loyal terhadap PSS Sleman yaitu Brigata Curva Sud.
Brigata Curva Sud bisa dikatakan sebagi suporter dengan aliran yang berbeda dari suporter-suporter Indonesia pada umumnya yang telah ada. Brigata Curva Sud lebih mirip dengan suporter ultras di luar negeri. Brigata Curva Sud sangat terkenal dengan aksi roll paper , aksi flare dan juga choreo yang sangat sulit. Lagu-lagu mereka pun berbeda dengan suporter Indonesia kebanyakan, Brigata Curva Sud menyanyikan lagu yang masih asing bagi telinga awam penikmat sepakbola Indonesia karena liriknya pun yang terkadang menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Italia.
Brigata Curva Sud juga identik dengan pakaian warna hitam-hitam yang mereka kenakan dan juga sepatu yang maksudnya untuk menghormati para pemain di lapangan. Ditambah lagi nyanyian dan aksi mereka selama 90 menit tanpa berhenti dan terus berdiri. Karena bagi mereka harus sama lelah dengan pemain di lapangan. Tetapi jika bicara loyalitas dan fanatisme, suporter Indonesia memang rajanya. Yang membuat Brigata Curva Sud beda adalah dimana kemandirian dan kesadarannya untuk membangun klub. Mereka memiliki store sendiri yang dikenal dengan CS Shop dan juga kesadaran mereka untuk mengkampanyekan one man one ticket dan menangkap para calo.
Hal itulah yang hendaknya diikuti oleh kelompok suporter lain di Indonesia. Karena klub sepakbola di Indonesia sekarang sedang berkembang dan sedang berusaha klub profesional. Dan jika ada kesadaran untuk membeli satu tiket untuk satu orang itu akan sangat membantu finansial klub. Sehingga klub benar-benar menjadi klub yang dikelola dengan profeional tanpa APBD. Dan ini yang sedang dibangun di Sleman dengan klub kebanggaannya PSS Sleman melalui management dan bantuan dari para suporter. Brigata Curva Sud adalah salah satu potret suporter loyal yang sebenarnya yang sangat cinta terhadap klubnya.
website resmi Brigata Curva Sud => www.bcspss.com

ONE MAN ONE TICKET, NO TICKET NO GAME.  TANGKAP PARA CALO DAN KEEP SAY NO TO ANARCHISME

Brigata Curva Sud "more than a football supporter"

1368500118652670390
PSS SLEMAN
Inilah Brigata Curva Sud (Barigade Tribun Selatan dalam bahasa Indonesia) supporter super ELJA PSS Sleman adik dari Slemania yang berdiri justru disaat PSS berada di kasta kedua yang jarang nongol di TV apalagi siaran langsung TV. Apa yang membedakan BCS dengan supporter lain di Indonesia?

1.Rules di dalam Stadion
Anggota BCS wajib memakai sepatu didalam stadion tidak diperkenankan memakai helm dan sangat tidak diperkenankan melempar botol di dalam lapangan serta wajib menghargai perbedaan gender tidak boleh melecehkan perempuan . Mereka juga sebagian besar memakai kaos hitam .
136850023910809282
Ladies Curva Sud
2. Membantu Keuangan Club
BCS membantu keuangan club dengan wajib membeli ticket pertandingan dan juga menjual merchant di Curva Sud Shop untuk PSS. Ini menjadikan PSS salah satu tim yang paling sehat financial, lihatlah bagaimana tim kecil kasta kedua namun mempunyai squad yang mengkilap tanpa ada tunggakan gaji.
1368500321508589334
Aksi Seorang BCS
3.Koreo Atraktif
Ini yang sangat luar biasa menurut saya yang jarang saya temui di Indonesia. Koreo dari BCS sangat rapi dan terbilang rumit. Atraksi ini yang banyak mengundang decak kagum rasa merinding dan senyum lebar dari penonton.
1368501631455106361
Koreo 2013 juara 1
4. Chants
Chants mereka terbilang unik. Chants mereka berbahasa Indonesia, Inggris dan Italy. Lagu mereka juga jarang ditemui di Indonesia yang rata rata chants nya sama hanya diganti liriknya. Mereka juga tidak pernah mengejek supporter lain atau pun lawan hanya fokus mendukung PSS. Ini seperti anomali supporter Indonesia yang lain kadang lucunya mereka mengintimidasi kelompok supporter lain yang bukan lawan saat pertandingan tersebut. Mereka juga bernyanyi lantang 90 menit ++ tanpa henti.
1368500805447751852
wall of dead
5. Wall of Dead and Red Flare Party
Mereka rata rata adalah anak Hardcore, metal, screamo atau kita sebut underground. Hal ini yang membuat salah satu atraksi dari BCS diatas tribun. Mereka mengosongkan tribun membagi menjadi dua kubu lalu bersatu kembali seperti di konser konser metal. Atraksi ini kerap dibarengi dengan chants “Forza Sleman” yang berbahasa Italy. Merekapun sering melakukan red flare party besar besaran seusai pertandingan.
1368500901829053686
Red Flare Party
Inilah yang membuat BCS menjadi supporter yang berkelas di Indonesia. Bukan hanya kreatif namun mereka juga benar benar mendukung tim dari segala aspek. Dan hasilnya tim mudah mencari sponsor dan tentu saja sehat secara financial. Suatu kejadian yang saya alami ketika melihat seorang anak berpamitan dengan ayahnya ke stadion Sleman ayahnya pun berkata “Yang Semangat Le..” ditengah tengah orang tua yang takut untuk melepas anaknya kestadion.  Jika ingin berjumpa dengan BCS silahkan datang sendiri ke Stadion PSS Sleman dan rasakan sensasinya. Merinding, salut, bangga dan senyum lebar itu yang saya rasakan. Mereka juga sudah mecatatkan namanya sebagai supporter Ultras no 4 didunia mingguan. Mungin jika ini di blow up media para politisi yang berkampanye di sepak bola akan meredup karena semangat sepak bola yang hakiki, so siapa media nasional yang berani memblow up semangat ini? Are u ready ?
1368500745303387716
Happy PSS day
Forza Sleman Ale Ale..
by: Helmy  Nawan

Kamis, 13 Juni 2013

Penyebab Akun Twitter Tidak Bisa Dibuka

Sebenarnya ada banyak hal yang dapat menyebabkan akun Twitter kita tidak bisa dibuka, saat kita melakukan Sign In. Dari banyaknya kemungkinan-kemungkinan tersebut, saya bagi menjadi 5 macam penyebab akun Twitter kita tidak bisa dibuka, yaitu:
  1. Kurang Teliti
    Sebenarnya ini merupakan faktor yang paling mendasar. Terkadang kita selalu mengabaikan hal ini. Kurang teliti dalam memasukan Username dan Password di Twitter, juga dapat mengakibatkan akun kita tidak bisa diakses. Bisa jadi, usernamenya benar tapi password yang dimasukan salah dan sebaliknya. Perlu diperhatikan juga, besar kecilnya huruf pada saat kita memasukan password sangat berpengaruh sekali. Jadi, dalam hal ini tingkat ketelitian sangat dibutuhkan.

  2. Lupa Password
    Faktor kedua yang dapat menyebabkan akun Twitter kita tidak bisa dibuka, yaitu lupa password. Ya, mungkin hampir sebagian orang pernah mengalami hal ini, ketika hendak Sign In di Twitter. Apabila anda lupa dengan password Twitter anda sendiri, sebenarnya bisa diatasi dengan melakukan reset password pada akun Twitter anda. Sebelum anda melakukan reset password, pastikan email yang anda gunakan pada saat mendaftar di Twitter bisa dibuka. Ini sangat penting sekali, sebab seandainya anda juga lupa dengan password email anda, wahh… mungkin untuk dapat mengembalikan akun Twitter anda seperti semula akan sangat sulit sekali. Saya sarankan, anda jangan sampai lupa dengan password email anda sendiri.
  3. Melakukan Kecurangan
    Saya sarankan anda harus ekstra hati-hati, sebab saat ini banyak sekali layanan yang mengiming-imingkan dapat meningkatkan jumlah Followers di Twitter dalam sekejap. Apalagi ada orang yang menyuruh kita untuk menggunakan software tertentu dalam meningkatkan jumlah followers, tentu hal tersebut melanggar peraturan yang ada di Twitter. Dampaknya yaitu tidak hanya jumlah followers anda yang meningkat, tapi jumlah following anda juga meningkat tajam. Jika, anda terus menerus melakukan hal tersebut, bisa-bisa akun Twitter anda akan di suspend. Apabila akun Twitter anda di suspend, anda tidak akan bisa mengakses akun itu lagi.
  4. Server Twitter Bermasalah
    Faktor berikutnya yang dapat menyebabkan akun Twitter kita tidak bisa diakses, yaitu server Twitter bermasalah. Jika anda sudah yakin sekali, bahwa anda telah memasukan Username dan Password Twitter dengan benar tapi akun anda tetap tidak bisa diakses, bisa jadi permasalahan tersebut diakibatkan oleh server Twitter yang sedang mengalami down. Ciri-ciri server Twitter yang mengalami down ini adalah pada saat kita mengakses Twitter, terasa sangat lambat sekali diakses. Jika sudah begitu, tunggulah beberapa menit nanti server Twitter akan menjadi normal kembali.
  5. Koneksi Internet Lambat
    Koneksi internet yang lambat juga dapat mengakibatkan akun Twitter kita tidak bisa diakses. Terkadang, gara-gara koneksi internet yang lambat, tampilan Twitter kita bisa menjadi berantakan sekali. Jangankan, untuk melakukan Sign In mungkin untuk mengakses Twitter.com saja sangat sulit sekali. Ya kan? Hehe…
Nah, menurut saya pribadi 5 hal yang diataslah yang dapat menyebabkan akun Twitter kita tidak bisa diakses. Apabila anda mengalami masalah pada akun Twitter anda, silahkan tinggalkan sebuah komentar dibawah ini, saya akan senang hati untuk membantu meringankan beban anda.