Sumber: KOMPAS.com/Yustinus wijaya kusuma |
YOGYAKARTA,-
Massa aksi dari Gerakan Rakyat Tolak Kenaikan Harga BBM hari ini menggelar aksi
unjuk rasa di pertigaan UIN Yogyakarta. Aksi mahasiswa tergolong nekad dengan
'membajak' truk yang sedang melintas, untuk dinaiki dan digunakan untuk
panggung melakukan orasi. Truk berplat nomor K 1916 CB dihentikan massa, dan
dipaksa masuk ke dalam lingkaran massa, setelah dilakukan diskusi singkat
dengan pengemudinya. Sang sopir truk pun menuruti, dan hanya menggaruk-garuk
kepala sambil tersenyum melihat massa aksi yang meminjam paksa truknya selama
sekitar 15 menit. Polisi pun terlihat membiarkannya, yang bukan pertama kalinya
terjadi. Bahkan pada sore harinya (sekitar pukul
16.00 WIB) terjadi insiden pemukulan terhadap pengguna
jalan.
Adalah Angga, (24) pengendara sepeda motor Yamaha Vixion AB 2729 WB yang menjadi korban pemukulan beberapa oknum mahasiswa. Hal ini terjadi akibat kesalah pahaman dan sempat saling lirik disertai ucapan, Angga pun langsung dikejar sejumlah massa dengan menarik tas punggung yang dibawanya. Korban pun terjatuh hingga bersama sepeda motornya kemudian menjadi bulan-bulanan puluhan mahasiswa lainnya.
Sebelumnya, sejak pukul 15.30 Wib ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Front Aksi Mahasiswa Jogjakarta (FAMJ) sudah melakukan aksi blokir jalan dengan cara berdiri melingkar di pertigaan jalan Jogja-Solo, tepatnya depan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Akibat pemblokiran itu, arus lalu lintas arah Solo menuju kota Yogyakarta, atau sebaliknya mengalami kemacetan panjang.
Salah seorang pengguna jalan, S (46) warga Kalasan mengungkapkan, meski dirinya juga menolak kenaikan harga BBM, namun dia menyayangkan aksi demo mahasiswa memblokir jalan. "Jika memang berjuang untuk masyarakat kecil, ya tolong jangan menyusahkan warga dengan menutup jalan. Kalau seperti ini kan masyarakat juga yang susah," tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, gelombang aksi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM terus terjadi sejak empat hari dimulai tanggal 14 Juni 2013 terus terjadi di Yogyakarta. Para mahasiswa berjanji setiap hari akan terus melakukan aksi turun kejalan sampai pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM.
Adalah Angga, (24) pengendara sepeda motor Yamaha Vixion AB 2729 WB yang menjadi korban pemukulan beberapa oknum mahasiswa. Hal ini terjadi akibat kesalah pahaman dan sempat saling lirik disertai ucapan, Angga pun langsung dikejar sejumlah massa dengan menarik tas punggung yang dibawanya. Korban pun terjatuh hingga bersama sepeda motornya kemudian menjadi bulan-bulanan puluhan mahasiswa lainnya.
Sebelumnya, sejak pukul 15.30 Wib ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Front Aksi Mahasiswa Jogjakarta (FAMJ) sudah melakukan aksi blokir jalan dengan cara berdiri melingkar di pertigaan jalan Jogja-Solo, tepatnya depan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Akibat pemblokiran itu, arus lalu lintas arah Solo menuju kota Yogyakarta, atau sebaliknya mengalami kemacetan panjang.
Salah seorang pengguna jalan, S (46) warga Kalasan mengungkapkan, meski dirinya juga menolak kenaikan harga BBM, namun dia menyayangkan aksi demo mahasiswa memblokir jalan. "Jika memang berjuang untuk masyarakat kecil, ya tolong jangan menyusahkan warga dengan menutup jalan. Kalau seperti ini kan masyarakat juga yang susah," tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, gelombang aksi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM terus terjadi sejak empat hari dimulai tanggal 14 Juni 2013 terus terjadi di Yogyakarta. Para mahasiswa berjanji setiap hari akan terus melakukan aksi turun kejalan sampai pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar