Kamis, 20 Juni 2013

Derita Pemain dari Liga Terjeger dan Terbaik di Indonesia

sumber foto : koranindonesia.com


“Kami akan terus di sini sampai hak kami dibayar. Kami akan tinggal di kawasan Senayan. Yang terpenting hak kami dibayar. Karena keluarga menunggu kami. Kami hanya minta hak kami untuk menghidupi keluarga kami,”
Hari-hari belakangan ini kita dibuat terenyuh dengan kisah sebelas pemain PSMS mendatangi Kantor PSSI di Senayan, Jakarta. Mereka mengadukan nasibnya 10 bulan belum mendapatkan gaji dari PSMS Medan,. Seperti yang diberitakan Kondisi mereka pun kian parah berada di Jakarta. Tak punya uang untuk kembali ke Medan, mereka pun tidur di depan Kantor PSSI hingga Rabu (19/6/2013) malam
Akhirnya menurut pemberitaan hari ini mendapat simpati juga dari Menpora Roy Suryo yang merasa mirirs melihat nasib yang dihadapai para pemain PSMS medan itu“Kasihan melihatnya. Saya tidak mau melihat mereka tidur di depan Kantor PSSI. Ini harus dicari solusinya,” kata Menpora usai menyaksikan tim Indonesia melawan Jakarta All Star, Rabu (19/6/2013) malam.
“Sebenarnya ini bukan tanggung jawab PSSI, tapi klub yang bersangkutan. PSMS harus membayar gaji mereka secepatnya. PSSI menyelesaikan kejadian ini,” sambung Roy Suryo.
Tapi kalau kita kaitkan dengan apa yang dulu pernah diutarakan Menpora Roy Suryo yang “maaf” agak bertentangan dengan apa yang disebutkan diatas,
“Pemerintah mengizinkan ISL berjalan karena ada janji untuk menyelesaikan tunggakan gaji. Tapi, sekarang kami belum bisa melakukannya. Kalau itu bisa dijalankan (IPL) saya bisa saja membubarkan liga yang dianggap tidak prosedural,” kata Roy.
Dimana sebelumnya pada waktu itu malah Menpora Roy Suryo mengancam akan membubarkan ISL setelah diketahui masih ada pemain yang ditunggak gajinya. pembubaran ISL bisa saja dilakukan apabila kompetisi Indonesia Premier League (IPL) sudah berjalan pada 10 Februari pada waktu itu.
Dan hebatnya pada saat itu petinggi ISL berkelit dengan mengatakan bahwa PT Liga Indonesia (LI) merasa, keberadaan Indonesia Super League (ISL) dilindungi oleh surat perjanjian tertulis yang dikeluarkan awal Januari silam. Yaitu antara LI dengan Menpora saat masih dipimpin Pejabat Sementara Agung Laksono.
Hal itu diungkapkan Sekretaris LI, Tigor Shalom Boboy yang menjelaskan, surat perjanjian 5 Januari itu dibuat sebagai bentuk keluarnya izin kompetisi ISL. Salah satu poin yang tertulis saat itu adalah ISL tetap bergulir. Dengan syarat segera menyelesaikan tunggakan gaji kepada para pemain. Dan yang menarik seperti diungkapkan Tigor tidak ada poin yang menyebutkan kompetisi ISL bisa bergulir asal melunasi gaji pemain“Melainkan melalui proses yang durasinya antara enam sampai 24 bulan,” jelas Tigor, Selasa (5/2).
Dan sempat juga diungkapkan pada saat itu, bahwa proses itu sudah dijalankan. LI sudah memberikan dana talangan kepada PSPS Pekanbaru, PSMS Medan, Persiwa Wamena, PSAP Sigli, dan Deltras Sidoarjo. Masing-masing klub mendapat bantuan sekitar Rp 300 juta. Tigor mengakui, jumlah itu memang belum cukup bagi klub untuk melunasi gaji pemain. Dan itulah yang diajadikan bukti bahwa PT. LI sudah menjalani komitmen menyelesaikan masalah.
Jadi dengan kejadian ini sudah selayaknya juga menjadi tanggung jawab menpora karena sangat jelas sekali persoalan ini sudah diketahui dari awal oleh menpora sehingga keluar izin penyelengaraan kompetisi liga ISL ini. Kalau kita mengacu dengan apa yang pernah diutarakannya dulu di link ini  isl-dilindungi-surat-perjanjian-dengan-menpora-lama
Menarik untuk kita tunggu dalam beberapa hari kedepan apa tangapan PSSI dan Menpora berikutnya dalam menyelesaikan persoalan seperti ini, termasuk janji menpora saat menemui pemain PSMS itu yang berjanji akan memberikan jalan yang terbaik untuk mereka.
Kembali satu harapan dari kita semua semoga persoalan ini cepat diselesaikan sehinga persoalan yang dihadapi para pemain PSMS bisa teratasi,  seperti ungkapan kekecewaan yang disampaikan salah satu pemain itu Susanto yang mengungkapkan kekecewaanya terhadap pengurus PSMS yang seperti lepas tangan terhadap mereka.“Pengurus kayaknya tak mau tahu mas, tak ada niatan baik. Kemarin dia (Ketum PSMS) dateng ke kongres tapi giliran dipanggil PSSI dia tidak dateng.”
(sumber: Hari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar